My Opinion about Narnia
06.55Holaaaa, akhirnya aku post tulisan lagi. Hm… kenapa Narnia? Well, Narnia itu salah satu movie favoritku waktu kecil. Sebenarnya sekarang lagi nunggu series film keempatnya yang berjudul “The Silver Chair”. Yaa walaupun the Pervensies nggak bakal ikut lagi ;(((((.
Ok, ide tulisan ini bermula ketika
beberapa minggu lalu, aku merasa bosan di kamar kos. Terus lihat folder film yang nggak aku update. Pengen lihat film baru tapi nggak ada, ya sudah daripada
bosan, aku memutuskan untuk menonton kembali film Narnia yang “The Voyage
of the Dawn Treader.” Everything was
fine until in the last scene of the
film, Aslan bilang “I have another
name in your world.” Well, aku nggak
punya bukunya, jadi aku penasaran siapa sih Aslan. Apa dia cuma seekor singa ajaib.
Mulai deh cari-cari, dan ternyata aku harus beli bukunya kalau benar-benar
ingin tahu, karena reviews di google nggak terlalu detail. Dan
sekarang, nyari series novel Narnia agak susah sih soalnya udah pada out of stock di beberapa toko buku.
Kayaknya sih ya, ada di amazone terus
book depository tapi ya harganya
begitulah dan aku juga nggak punya paypal
jadi ya nggak bisa beli. Akhirnya aku download
versi ebooknya yang series terkahir, yaitu the Last Battle. Kenapa aku cuma download the Last Battle? Karena buku
itu menurut reviews yang akan
menjawab pertanyaan-pertanyaanku.
Ok, penulis Narnia adalah C. S. Lewis
yang beragama Kristen. Dulu karena ilmu agamaku cethek, aku ngerasa nggak menemukan kejanggalan di film/novel ini. But now, aku baru sadar kalau banyak
yang aku nggak ngerti sih di sini. Ok, ini adalah opiniku berdasarkan ilmu yang
aku punya (sudut pandang Islam, jika tidak sesuai, tolong aku diberitahu).
Aslan adalah makhluk illahi yang
menjadi sentral karakter di novel ini. Di LWW (the Lion, the Witch, and the Wardrobe) dikisahkan jika Aslan
mengorbankan diri demi Edmund yang sempat berkhianat ke saudara2nya dan Narnia.
Akhirnya ia rela dibunuh oleh Jadis demi menyelamatkan Edmund. Namun akhirnya
ia tetap bisa hidup. Kalau berdasarkan cerita orang Kristen, ini melambangkan Jesus (Nabi Isa di Agama Islam), iya
kan? Dari sudut pandang Islam, Nabi Isa tidak meninggal namun diangkat ke
langit dimana ketika Dajjal muncul,
Nabi Isa kembali ke Bumi dengan menyentuh salah satu sayap Malaikat Jibril. Aku
nggak tahu kalau di Injil, bagaimana ceritanya.
Untuk Prince Caspian, ketika pertempuran ingat scene ketika para Narnians dipimpin
oleh Prince Caspian menjatuhkan
strategi bawah tanah (dihancurkan bagian bawah agar musuk terjatuh) sehingga
para pasukan Telmarine jatuh ke
bawah? Strategi mereka agak mirip nggak sih dengan Perang Khandaq? Dan ketika di Voyage
and the Dawn Treader, ketika ada batas antara dunia Narnia dengan Aslan’s country digambarkan dengan laut
terbelah (Ingat mukjizat Nabi Musa?). Well,
karena nggak baca buku yang series ini, jadi aku nggak terlalu yakin apa memang
di buku aslinya penggambarannya seperti ini atau ini hanya penggambaran di film
saja. Mungkin, kemiripannya yang aku jabarkan di atas agak sedikit memaksa ya?
Hahaha.
Untuk series yang terkahir, the
Last Battle, yang aku baca ebooknya,
benar-benar kaget sih kok ceritanya hampir sama dengan kehidupan manusia ya. I mean ketika Puzzle berpura-pura sebagai Aslan (Disuruh oleh Ape) yang notabennya adalah penguasa
dunia ( I do not know how to describe it,
is he a God or?). Ingat Dajjal yang
berpura-pura sebagai Tuhan di akhir zaman? Dan untuk mengungkap semuanya,
datanglah Nabi Isa yang akan mengungkap kebenaran dan membunuh Dajjal. Sama seperti kedatangan Jill dan
Eustace untuk membantu pangeran Tirian untuk mengungkap kebohongan ape (monyet) dan puzzle (a donkey). Setelah
pengungkapan itu, terjadilah kerusakan di Narnia yang akhirnya Narnia hancur. Dan
hanya orang-orang dari Narnia yang baik yang bisa masuk ke Aslan’s country, termasuk para manusia yang pernah pergi ke Narnia
(Uncle Diggory sampai Jill Poe, kecuali Susan). Diceritakan lalu
dunia jadi gelap, matahari jatuh dan akhirnya Narnia hancur. Akhirnya mereka masuk
ke dunia Aslan (Aslan’s country) which is the real Narnia yang sangat indah dan lebih besar dari
Narnia dan bumi. Jadi, begini Narnia yang kita tahu selama ini, hanyalah
jiplakan dari the real Narnia atau
yang dikenal dengan Aslan’s country.
Bumi dan the old Narnia (sebutlah
seperti itu) bisa dilihat dari the real
Narnia. Dijelaskan kalau “The outside is
bigger than the inside” dimana ini merupakan dunia Narnia sebenarnya.
Kalau mau ditarik benang merahnya sih,
Aslan’s country itu ya sebutlah surga.
Kenapa? Karena hanya orang-orang baik yang bisa masuk dan mereka masuk setelah
mereka mengahadapi kematian di dunia mereka. Bukankah kita bisa masuk surga
setelah menghadapi kematian? Di sini, uncle
Diggory dkk meninggal makanya mereka bisa masuk ke the real Narnia. Dan sempet juga digambarkan, kalau tidak salah
tafsir ya soalnya aku baca yang versi Inggris dan agak susah sih soalnya bahasanya
pake yang English kuno gitu. Di the real Narnia itu nggak ada rasa kayak
ketakutan atau semacamnya. Di surga, setahuku dari kajian Ust. Khalid kita
nggak akan pernah merasakan seperti ketika di dunia, misal lapar, haus, atau
malah takut. Kita makan, karena menikmati bukan karena lapar. Jika kalian ingin
tahu, cari aja di youtube kajian
tentang surga oleh Ust. Khalid Basalamah. Kalau nggak salah, ada dua bagian. Digambarkan
juga, kalau Aslan tidak lagi berbentuk seperti singa tapi makhluk yang tidak
bisa digambarkan keindahannya (is that mean
he is God based on the novel) which is sama seperti umat muslim ketika
mereka masuk surga, kenikmatan terbesar adalah melihat muka Allah dimana tidak ada manusia yang tahu
sebelumnya, kecuali berbentuk sinar, itupun ketika di padang Mahsyar. Ilmu ini
bisa kalian dapat di kajian Ust. Khalid juga dengan judul “Kenalilah Tuhanmu,
maka Engkau akan bahagia” ada dua bagian juga.
So
yeah, I do not know how to confess my feeling. Those resemblances though. Too many
similarities. Ada juga kontroversi sih, masih di series yang terkahir kalau Tash (mereka juga menyebutnya sebagai
Tuhan) itu sama kayak Aslan. Banyak yang berpendapat bahwa ini bermakna bahwa
Tuhannya orang Kristen itu sama seperti Tuhannya umat Islam karena mereka
menganggap bahwa celmarine itu umat
Islam (ini masih kontroversi ya). Well,
memang Tuhan itu hanya satu kok, dan itu bukan Aslan atau Tash ya. Rasanya beda
sih, setelah tahu resemblances antara
cerita Narnia dengan kisah umat Islam and
the fact that he (C.S Lewis) is Christian/catholic. Islam tahu bahwa dunia
kita hidup sekarang (bumi) hanya singgahan belaka, dunia yang sebenernya adalah
ketika kita masuk surga karena kita menjadi immortal,
intinya abadi. Tidak akan ada kematian lagi. Dan ini adalah tulisan di akhir
buku the last battle:
“And as He spoke He no longer looked to
them like a lion; but the things that began to happen after that were so great
and beautiful that I cannot write them. And for us this is the end of all the
stories, and we can most truly say that they all lived happily ever after. But
for them it was only the beginning of the real story. All their life in this
world and all their adventures in Narnia had only been the cover and the title
page: now at last they were beginning Chapter One of the Great Story which no
one on earth has read: which goes on forever: in which every chapter is better
than the one before”
Coincidence?
I think it’s not ;)
0 komentar