TANGGAPAN MENGENAI PEMBUBARAN PAKSA KAJIAN UST. KHALID BASALAMAH
00.20
Jadi ceritanya saya lagi kesal gegara
kajian Ust. Khalid yang seharusnya diadakan di Masjid Al-Maghfirah, Surabaya
dibatalkan. FYI, saya suka sekali mendengarkan ceramah Ust. Khalid Basalamah. Dari
beberapa ceramah yang disampaikan oleh para Ustadz, I do not know why saya merasa lebih tertarik ketika Ust. Khalid
yang berceramah. Tegas, lugas, sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. The good partnya adalah saya menjadi
ketagihan untuk beajar Islam. Dulu, paling malas mendengar ceramah, bosen dan
bikin ngantuk. Believe or not, I feel the
otherwise sejak mulai mendengarkan ceramah beliau. Dulunya, suka main laptop sambil denger musik. Sekarang
lebih suka mendengarkan ceramah beliau. So,
tidak salah dong jika saya sangat menantikan kedatangan beliau langsung di
Surabaya, bukan lewat youtube? Hari
Sabtu kemarin saya setting khusus
untuk datang di kajian beliau. Lah kok H-1 ada pengumuman mendadak bahwa kajian
di SBY dibatalkan tapi kajian yang di Sidoarjo tetap diadakan. Kecewa sih,
bahkan kecewa banget. Moment yang
ditunggu-tunggu berbulan-bulan batal. Besoknya ada kabar bahwa salah satu kajian
beliau yang di Sidoarjo juga dibatalkan (ada dua kajian). Ketika kajian yang
satunya akan dimulai, sekitar 25 menit, tiba-tiba ada massa dari GP Anshor yang
membubarkan secara paksa. Secara spontan saya berkata, “Begitukah adab muslim
kepada sesama muslim yang mau menebar kebaikan?” Mereka beranggapan bahwa Ust.
Khalid menganut paham wahabi (which I do not know) dan ceramahnya
mampu membuat perpecahan di NKRI. Hm…. Tunjukkan ke saya ceramah yang mana yang
mampu membuat perpecahan NKRI?
First
of all, jujur, saya tidak
terlalu mengetahui aliran-aliran di Negara Islam. Apa itu aswaja, wahabi, hisbuh tahrir, dan lain-lain? Apakah paham tersebut
juga berafiliasi dengan NU dan Muhamadiyah? Entahlah. Saya tahunya hanya syiah, itupun cuma segelintir. Intinya
yang saya tahu paham wahabi adalah
paham yang menganut Al-Quran dan As-Sunnah. Saya nggak tahu dimana salahnya. Bagi
sebagian banyak orang, paham tersebut terlalu “ajeg” dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Saya kadang masih
mikir, “Memangnya apa yang salah dengan menganut Al-Quran dan As-Sunnah? Tidak
sesuai dengan budaya Indonesia? Tentulah. Indonesia bukan negara Islam tapi
bukan berarti rakyat Indonesia bisa skeptis mengenai paham ini. Memangnya agama lain di Indonesia juga smuanya seuai dengan kebudayaan Indoneia?” Wali Songo
memang memasukkan budaya Indonesia ke dalam ajaran Islam ketika mereka
menyebarkan agama Islam di Indonesia dulu agar masyarakat Indonesia lebih
menerima. Akhirnya apa? Ya sampai sekarang masih kentara lah. Para kaum wahabi
ini memang benar-benar hanya berpandangan ke Al-Quran dan As-Sunnah, makanya
mereka terkesan suka membid’ahkan. Menurut
saya pribadi, there is nothing wrong with
that. Kita juga mempunyai pandangan yang berlainan dengan mereka. Dan kalau
ada yang nggak setuju, ya nggak usah ditiru. Apa masalahnya? Apakah Ust. Khalid pernah mengecam orang yang berlawanan pendapat dengan beliau? Bahkan di setiap ceramah beliau kan selalu menyampaikan, jika ada perkataan beliau yang tidak sesuai, mohon disampaikan dengan baik. Beliau juga manusia biasa yang pasti punya dosa. Saya di sini tidak
mengikuti paham apa-apa, hanya Islam. Namun saya setuju ketika Ust. Khalid
mengatakan, “Mengapa mengerjakan ibadah yang tidak ada perintah, sedangkan
ibadah yang jelas ada perintahnya tidak dikerjakan?” Secara logika, benar kan? Kalian
sibuk melakukan sesuatu yang dalilnya tidak ada (atau bahkan masih ambigu) dan kenapa kalian tidak melakukan sesuatu yang
jelas-jelas ada dalilnya? Mikir dong ya. Masih nggak suka? Ok, saya rasa cukup
karena saya tidak mengerti tentang paham-paham tersebut. Saya hanya
menyampaikan pendapat. In the end kalau ada yang suka ya monggo dilakukan, jika tidak suka ya nggak usah ditiru. Kecuali paham yang sudah jelas salah, yaitu Syiah. Mengapa bisa salah? Karena mereka mengkafirkan Aisha (istri Rasulullah SAW) dan sahabat kecuali Ali. Bahkan ada yang sampai menuhankan Ali. The level of stupidity though, kalau ini jelas-jelas salah.
Intinya, nggak usah pakai sok-sok an lebih tahu agama jika etika dasar untuk menghormati saudara sesama muslim aja nggak bisa? Bagian mana di Al-Quran yang menceritakan tentang pembubaran paksa kajian Islam? Kalian nggak suka dengan
kajian Ust. Khalid, it’s your choice
tapi mengapa caranya kasar? Nggak bisa ya dirundingkan dengan baik-baik. Malu
nggak sih kalau dilihat orang non-Muslim? “Tuh sesama muslim saling bertengkar.”
Bagaimana citra muslim nggak jelek? The
funny part is tema Kajian Ust. Khalid itu MANAJEMEN RUMAH TANGGA ISLAMI.
Bagian mana yang mau memecah belah umat atau memprovokasi?
Oh iya, satu lagi. Buat para ormas,
mengapa kalian sibuk membubarkan kajian Islami? Mengapa tidak sibuk membubarkan
tempat maksiat seperti klub malam, tempat karaoke dan lain-lain? Ini ajang
belajar agama Islam loh ya, bukan maksiat. Ngenes
nggak sih, kalian sibuk mencekal sesuatu yang secara nyata diwajibkan di
Al-Quran but stay silent ketika ada
sesuatu yang jelas-jelas dilarang di agama? Itu namanya munafik. Hypocrisy at its finest duh. Terakhir, jangan suka main hakim sendiri.
1 komentar
PokerVita Situs Judi Online Terpercaya Memberikan Kemudahan Dalam Bertransaksi Dengan Mudah 24 Jam. Kini Pokervita Juga Menyediakan Deposit Via OVO & Go-Pay loh .. .
BalasHapusMinimal Deposit 10.000
Minimal Withdraw 25.000
Bonus Terbaru Menjelang Puasa
Info Lebih Lanjut Hubungi :
WA: 0812-2222-996
www. pokervita .vip