FOOL, MENGAPA MANUSIA PADA DASARNYA BODOH?
03.08
Bukan bermaksud promosi lagu barunya
Winner yang judulnya Fool tapi bisa
deh cek lagunya. Berharap di album selanjutnya, Winner bikin lagu yang temanya
tentang perjuangan hidup daripada romance.
Kangen lagu-lagu jaman WIN, dimana lirik-liriknya sangat memotivasi. Cek Go up & Smile Again (My most favorite song of theirs) atau lagu-lagunya si
Mino pas jaman SMTM4, Fear, lagu legendary banget yang bahkan liriknya
dipakai di ujian sekolah. Bagus kok memang. Anyway,
akhirnya sedikit lega juga setelah sesi curhat selama kurang lebih 2,5 jam
dengan Mbak Nana. Curhatnya agak absurd
makanya Mbak Na bilang, “Dek, kamu itu mikirnya kejauhan.” That’s me in a nutshell to be honest. Mikirnya jauhhh banget ke
depan, mostly, galau tentang tujuan
hidup sebenarnya apa *Masih Labil.
Berbicara mengenai hidup, pernah nggak
sih berpikir, “Kenapa ya saya tercipta sebagai manusia? Kenapa bukan malaikat
atau yang lain?” Pertanyaan saya di waktu SD dan baru saya tahu jawabannya
sekitar beberapa bulan yang lalu. Telat banget ya tahunya, ketahuan juga kalau
telat belajar agamanya. Well, better late
than never. Terima kasih Dr. Zakir telah menjelaskan dengan sangat detail
mengenai hal ini. Jawabannya karena kita bodoh alias fool. Kita, basically,
memilih untuk menjadi manusia while sebenarnya
kita bisa loh jadi makhluk lain, misalnya malaikat. Surat Al-Ahzaab (33:72-73),
“Sesungguhnya Kami telah
mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, sehingga Allah
mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin
laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima tobat orang-orang mukmin
laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Disebutkan
bahwa gunung saja yang secara fisik lebih super power dari kita, tidak mau dan tidak mampu
memikul amanah sebagai manusia, mengapa kita malah mengambil ujian (sebagai manusia)? Allah berkata bahwa jika kita
memilih menjadi manusia yang notabene adalah the best creation, maka derajat kita akan lebih tinggi
daripada malaikat karena kita punya kehendak bebas sedangkan malaikat tidak. Padahal
jika saja kita memilih menjadi malaikat, ya kita nggak perlu hidup di dunia
kok. Terus pertanyaanya, kapan Tuhan menanyakan hal itu dan kenapa kita nggak
ingat? Jawabannya
sudah obvious di Al-Ahzaab (33:72-73) di atas kok. Ya pastinya kita
nggak ingatlah, kalau ingat, terus apa fungsinya kita hidup di dunia? Pada hari kiamat,
Tuhan berfirman “Tidak ada satu manusia pun yang menentang pengadilan Tuhan.” Satu-satunya
yang kita katakan adalah “Tolong beri kami kesempatan”, namun Tuhan berfirman
“Sudah terlambat.”
Dahsyatnya tes ini (menjadi manusia) akan worthy banget dengan reward yaitu surga. Jangan pernah
membayangkan surga seperti tempat paling indah di dunia, karena surga itu
benar-benar tidak bisa dibayangkan betapa indahnya. Besar pintunya saja berpuluh-puluh tahun. Coba cek kajian Ust. Khalid yang judulnya “Kajian tentang Surga” jangan
lupa yang pasangannya yaitu “Kajian tentang Neraka.” Tes menjadi manusia ini sangat
berat, bahkan malaikat pun tak sanggup untuk melewatinya jika mereka ikut tes
ini. Terdapat dua malaikat, Harut dan Marut dalam Surat Al-Baqarah ayat 102
yaitu “Dan mereka
mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum
mengatakan:”Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir’. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan
sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang
pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi
mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah
meyakini bahwa barangsiapa yang menukarkan ayat (kitab Allah) dengan sihir itu,
tiadalah baginya keuntungan di Akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.”
Malaikat Harut dan Marut diberi kesempatan untuk memiliki kehendak bebas karena
mereka ingin mencoba tes yang dihadapi manusia. Akhirnya mereka malah mengajarkan
sihir yang termasuk syirik, yaitu dosa terbesar padahal mereka tahu bahwa
mereka salah tapi mereka tidak bisa mengendalikan diri. Cek kajian Ust. Khalid yang
judulnya “Beriman kepada Malaikat”. Itulah sebabnya tidak sembarang orang bisa
masuk surga, hanya mereka yang benar-benar mematuhi perintah Allah SWT. Kalau
kata Ust. Khalid, di dunia ini hanya ada dua jalan, jalan setan atau jalan
Allah. Tidak ada jalan tengah, tentunya kembali lagi kemanakah kita ingin
berada kelak? Surga atau Neraka? Tahun kan mengapa kita bodoh? Kalau kata
Winner, “I was a fool”
1 komentar
PokerVita Situs Judi Online Terpercaya Memberikan Kemudahan Dalam Bertransaksi Dengan Mudah 24 Jam. Kini Pokervita Juga Menyediakan Deposit Via OVO & Go-Pay loh .. .
BalasHapusMinimal Deposit 10.000
Minimal Withdraw 25.000
Bonus Terbaru Menjelang Puasa
Info Lebih Lanjut Hubungi :
WA: 0812-2222-996
www. pokervita .vip