HABIS TULISAN TERBITLAH BUKU
19.24
Beberapa tahun lalu, profesi sebagai
penulis bukanlah profesi impian, apalagi masuk ke dalam daftar cita-cita
sewaktu kecil. Namun beberapa tahun ini, profesi sebagai penulis menjadi salah
saru profesi impian. Sejak zamannya J.K Rowling dengan Harry Potter, Raditya
Dika dengan Marmut Merah Jambu, dan lain-lain, profesi sebagai penulis masuk
dalam list cita-cita. Ditambah lagi,
banyak penulis sekarang yang merangkap pekerjaannya sebagai penulis dan menjadi
motivator berkat tulisan hebat mereka mampu menarik perhatian publik. Sekarang
banyak cara untuk menerbitkan karya, seperti lewat blogger, website, dan
lan-lain. Namun menerbitkan karya lewat media jaringan online tidak akan mendapatkan royalti dikarenakan semua orang bisa
mengaksesnya. Hasilnya, calon-calon penulis harus menerbitkan karya mereka
melalui publisher secara resmi.
Tak mudah memang untuk menerbitkan
sebuah buku. Calon penulis harus benar-benar membuat karyanya sebaik mungkin
agar masyarakat bisa menikmati dan masuk ke dalam tulisan tersebut. Untuk
membuat tulisan yang berkualitas, dibutuhkan banyak pengalaman menulis. Untuk
mendapatkan pengalaman menulis, cara-cara yang bisa dilakukan adalah sebagai
berikut:
a. Sering-seringlah
mengikuti seminar atau pelatihan menulis. Mengikuti kegiatan tersebut dijamin
mendapatkan banyak informasi tentang bagaimanakah teknik yang benar dalam
menulis. Tak hanya ilmu yang didapat namun juga teman-teman seperjuangan yang
sama-sama ingin menjadi penulis. Kita bisa saling sharing tentang kepenulisan.
b. Banyak-banyaklah
mengikuti lomba menulis. Sekarang banyak sekali lomba menulis secara gratis.
Jadi banyak manfaat yang bisa diambil. Apabila kita berhasil menang, ucapan
syukur tak terkira. Jika kita kalah, tak ada aliran uang yang keluar. Salah
satu lomba menulis gratis adalah lomba yang diadakan oleh Roosebuk. Rasibook.com merupakan situs penerbit
yang menerbitkan karya-karya menjadi buku. Roosebuk.com
mencari calon-calon penulis berkualitas dengan cara mengadakan kuis menulis
artikel. Tak tanggung-tanggung, juara 1,2, dan 3 akan mendapat paket
penerbitan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk ikut. Info bisa dilihat di sini
c. Masuklah ke
komunitas menulis. Ikutlah komunitas menulis yang ada di daerah sekitar Anda.
Atau jika tidak, cari grup komunitas menulis di berbagai media sosial, misalnya
Facebook. Dengan bergabung dengan
komunitas menulis, Anda bisa berbagi tulisan. Anda juga bisa mencari proofreader di sana sebagai orang yang
akan menilai tulisan Anda.
Setelah
mendapatkan pengalaman menulis, inilah saatnya membagi tulisan Anda ke publik.
Apakah seorang penulis harus menerbitkan tulisannya? Tidak. Namun, jika Anda
tidak menerbitkan tulisan Anda maka Anda termasuk penulis yang pasif. Ketika
berbicara mengenai penerbitan buku (tulisan), kita tidak hanya berbicara
masalah royalti atau uang. Memang, kita akan mendapat royalti dari hasil
penjualan buku melewati penerbit namun rasa kebanggaan atas karya yang selama
ini Anda perjuangkan adalah hasil mutlak. Tak hanya itu, tulisan Anda juga bisa
menjadi sumber inspirasi untuk orang lain.
“Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka
pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi.” Helvy Tiana
Rosa, Penulis.
“Orang boleh
pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam
masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Pramoedya
Ananta Toer, Penulis.
Quote
di atas harus sering-sering
dibaca oleh calon-calon penulis. Ayo, bagi calon penulis segera terbitkan karya
Anda. Bukankah Anda ingin bekerja untuk keabadian? Menerbitkan tulisan Anda
adalah solusinya.
Selama ini kita sama-sama berusaha
keras membuat tulisan agar layak diterbitkan. Sebelumnya, kita juga telah
merevisi tulisan berkali-kali. Dan akhirnya tulisan sudah siap, selanjutnya
adalah menerbitkan buku. Namun menerbitkan buku tidaklah semudah yang kita
pikirkan selama ini. Penolakan dari penerbit adalah hal yang mungkin sudah
biasa dihadapi oleh calon-calon penulis. J.K Rowling (penulis novel best seller) mengalami penolakan
sebanyak 60 kali untuk novel pertamanya berjudul “The Help”. Novel Harry Potter juga pernah ditolak oleh penerbit
sebanyak 14 kali. Namun apakah J.K. Rowling putus asa? Tidak. Buktinya novel
Harry Potter sangat melejit di masanya dan bahkan dibuatkan film. Novel dan filmnya sama-sama mencetak prestasi yang luar biasa. Semoga
pengalaman dari J.K. Rowling tersebut mampu menginspirasi kita sebagai
calon-calon penulis.
Asalkan ada usaha dan doa, tidak ada
yang tidak mungkin di dunia ini. Asalkan ada tulisan yang tercipta, tidak ada
penerbit yang akan menolak tulisan kita jika kita berusaha dan berdoa. Sekarang,
mulailah mempublikasikan tulisan Anda. Tulisan Anda terlalu bernilai untuk Anda
baca sendiri. Banyak orang di sana yang menunggu tulisan Anda. Jangan ragu dan
segeralah kirimkan karya Anda. Habis tulisan, terbitlah buku.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis artikel dengan tema "Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis" oleh Rasibook. Info lebih lanjut, klik di sini
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis artikel dengan tema "Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis" oleh Rasibook. Info lebih lanjut, klik di sini
0 komentar