Di
dunia ini terdapat dua macam tipe orang. Yang pertama tipe orang “dikenal”,
yang kedua tipe orang “mengenal”. Ini semacam pengetahuan baru bagi dunia
psikologi. Aku berasumsi bahwa kedua tipe itu sangat berkolerasi dengan sifat introvert
(mengenal) dan ekstrovert (dikenal). Sama sebenarnya namun berbeda terhadap
subjek individu yang berasumsi. Mengenal itu belum tentu dikenal. Dan dikenal
belum tentu mengenal. Jadi mengenal dan dikenal adalah sama. Tapi jika kedua
sifat tersebut dihubungkan layaknya hukum ketiga Newton yang berbunyi “ Aksi =
- Reaksi”. Jika kamu beraksi, maka kamu akan mendapat reaksi. Jika dirumuskan
akan menjadi seperti ini : Aksi + reaksi = 0. Maksudnya ? Kita manusia di bumi
adalah sama, tak ada tingkatan. Semua yang kita lakukan akan kembali pada titik
nol, titik di mana manusia mulai diciptakan. Keduanya juga dapat disamakan
walaupun hasilnya berkebalikan. Tak peduli kamu artis yang dikenal banyak orang
maupun orang biasa yang mengenal banyak artis, akhirnya semua berujung sama.
Sama dengan nol. Jadi jangan pernah envy
dengan orang “terkenal maupun dikenal”. Kamu yang sebagai orang “mengenal” akan
mendapat sebuat tanda negatif. Apakah artinya jelek ? Tidak, hanya keuntunganmu
berkurang. Orang “dikenal” akan mempunyai banyak teman dan tak heran setiap
pagi ketika ke kampus akan banyak yang menyapamu. Atau ketika ulang tahun,
banyak yang me-mentionmu di twitter.
Baru ketika kamu mau untuk beraksi, mungkin reaksi dari orang lain akan
membuatmu jadi “dikenal”. Itulah hidup, simpelkan ? Jawabannya tidak. Objek ilmu
science itu mutlak namun objek
kehidupan dunia adalah manusia yang nilainya tidak bisa dikasih tanda mutlak.
Karena jika mutlak, hasilnya akan selalu positif.
Kita
lihat hukum Hukum Newton yang pertama dulu. Jumlah dari gaya = 0. (⅀F = 0). Maksudnya ?
Manusia di bumi ini wajib berusaha dan bertanggung jawab sebagai kalifah sesuai
dengan QS. Al-Baqarah ayat 30 yang menyebutkan “ Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui..” (QS Al Baqarah : 30).
Namun di samping semua itu, manusia mempunyai masa “pensiun”. Lihat diagram ini
:
Diagram
di atas adalah diagram uji tarik. Layaknya diagram tersebut, jika manusia
berada pada titik maksimum yield strength
maka saatnya untuk “istirahat”. Kelelahan pada hidup pun terjadi. Kalau
dipikir-pikir proses untuk mendapatkan titik maksimum selalu beranjak naik dan
panjang. Namun ketika kita telah berada di atas, pasti sangat mudah jatuh lagi.
Itulah hidup, kesempatan kita untuk menjadi yang teratas sangatlah sempit
karena bersaing dengan orang-orang yang tidak kita kenal namun mempunyai tujuan
yang sama.
Hukum
kedua Newton ⅀F
= ma. Usaha akan sebanding atau berbanding lurus dengan hasil. Seberapa
kecepatanmu usahamu untuk menggapai cita-citamu akan menentukan seberapa cepat
kamu mendapatkan hasilnya.
Pilih
kamu mau bagaimana grafik kecepatan hidupmu sendiri. Lebih bagus lagi jika kamu
menambahkan percepatan di dalam kecepatan. Selain ada percepatan juga ada
perlambatan. Namun itu tidak masalah, karena dua aspek itu adalah bagian dari
kecepatan. Yang terpenting, bagaimana caranya kamu memanfaat kecepatan itu
sendiri.
Maaf ya analoginya sedikit dipaksakan. Ini kerjaan mahasiswa pengangguran yang ingin produktif aja.