MERAKIT GUNDAM = 4 TOPLES JAJAN LENYAP
22.20
“
Apa ini, Mas ? “, tanyaku ke mas
“
Gundam. Ayo mulai merakit ! “, jawab masku
Kata
“Ha” dan “Oh” menghiasi berbagai sudut di mulutku ini. Ini pertama kalinya aku
akan merakit gundam. Aku memang mempunyai beberapa miniatur, dan yang paling
favoritku adalah miniatur Wayne Rooney, pemain Manchester United. Tapi ini beda
lagi. Ya, aku akan merakit miniatur sebuah gundam. Jujur karena baru pertama
kali merakit, aku bingung dengan semua lembaran berisi instruksi-istruksi ini.
Mana gundamnya kecil banget lagi, iyalah KW. Tapi gapapa yang penting nanti
hasilnya bagus. “Oh gini ya”, setidaknya itulah kata-kata terbaikku hari ini.
Beberapa
hal yang aku dapat dalam merakit mainan asli Jepang ini, yaitu sabar dan
teliti. Kenapa sabar ? Liat aja instruksi berlembar-lembar padahal gundamnya
kecil banget. Malah aku menghilangkan salah satu bagian lagi. Gimana nggak
hilang ? Ukurannya mirip nyamuk gitu, setidaknya nyamuk lebih panjang. Kenapa
teliti ? Iyalah, merakit sekecil itu kalau nggak teliti, nanti bagiannya ada
yang jatuh atau rusak. Melakukan sesuatu tanpa jajan (dalam bahasa inggris
artinya snack) itu terasa bosan,
sangat membosankan. Untung momen ini masih dalam hari raya, jadi jajan masih
berjajaran di atas meja di sebelah utara TV di ruang tengah keluargaku. Aku
ambil deh empat toples sekaligus. Ditambah lagi si sepupu paling nakal+ceria
meruntuhkan suasana konsentrasi selama sejam ini. Tiba-tiba ia datang dengan
segala keceriaan dan ke”alay”annya. “cinca”,”otoke” terdengar di mana-mana.
Asal tahu aja ya, si Wina saudaraku ini adalah Korean freak. Dia itu ga bakal mikir sesuatu kecuali korea. Misal
ya
“Mbak,
ini siapa ya ? Kayaknya aku pernah liat. Bentar-bentar aku cari di google”
Tapi
kalau berhubungan dengan sekolahnya, “Ah biarin aja”. Hahaha, you’re my relative anyway. Back to the point. Aku dan mas sedang
asyik merakit gundam diikuti dengan suara menelan makanan. Sedangkan Wina
berbicara masalah A-Z+makan jajan juga. Nggak kerasa, empat toples jajan telah
lenyap. Lenyap kemana ? Ke perutku, mas, dan Wina. Nggak hanya jajan lho, ada
juga permen coklat.
Lima
jam kemudian !!!
“
Ah capek banget. Tapi gundamnya bagus “, kataku
“
Mbak, di mana jajannya ? Kok ilang ? “, tanya ibuku
“
Liat ke kanan deh, Bu “, kata mas
Hanya
menemukan empat buah toples kosong melompong. Apa ada monster lapar datang ke
rumah ? Atau lagi-lagi si Haris (tetangga kecil) yang menghabiskan ? Pelakunya
ada di depan mata ibu sendiri. Tiga innocent
human being yang lagi kelaparan.
Ditemani yummy snack |
Bagus hasilnya :D |
0 komentar