NGACA DONG

23.20

Halo semuanya......... How is everything going? I hope everything you do is great.

Aku teringat setahun yang lalu, pas ketika aku berada di sophomore years (Mahasiswa tingkat dua). Rasanya, dulu aku suka sekali mengeluh gara-gara praktikum yang menguras waktu. Ternyata, di junior years malah tambah parah. Praktikumnya memang hanya satu, tapi tugas besarnya itu lebih dari satu. Ada tugas besar PPIC, perancangan produk, manajemen strategi, dan lain-lain beserta praktikum simulasi yang mengikutinya. Jujur aku kelabakan. Belum lagi kuis, presentasi, tugas, dan lain-lain. Tapi sejenak aku rehat dari aktivitas.......... Ternyata semua mahasiswa memang seperti itu. Artinya, bukan hanya aku yang merasakan tapi mahasiswa lain juga. Tapi, mengapa yang lain bisa bertahan? Sedangkan aku tak henti-hentinya mengeluh. Dasar manusia, sukanya mengeluh!

Bahkan tak sedikit temanku yang menjadi asisten praktikum, berbisnis, dan aktivis yang berarti dan pasti kegiatan mereka lebih banyak......... Aku? Aktivitasku hanya kuliah, organisasi, dan menulis saja setiap hari tak henti-hentinya mengeluh. 

Malu?

Malu sekali. Dibandingkan yang lain, I am just nothing. Aku memang susah sekali membagi waktu dengan baik. Hasilnya? Semuanya in a mess. Sebenarnya aku juga ada amanah di PESMA bersama teman, dan komunitas tapi rentetan tugas benar-benar menyita waktu......


Namun yang paling parah adalah ibadahku yang terganggu. Akhir-akhir ini, aku sering tidur di atas jam 12 malam (sekitar jam 2 pagi). Akibatnya, waktuShubuhku yang seharusnya bersujud kepada Allah malah aku gunakan untuk tidur. Ketika mengetahui hal ini, ibuku marah. Jangan sampai aktivitas dunia mengganggu aktivitasmu bersama Allah. Rasanya ada yang berbisik seperti ini:

"Kesibukanmu lho masih tingkat mahasiswa. Kesibukan tingkat mahasiswamu pun masih level bawah. Banyak mahasiswa yang lebih sibuk dari kamu. Mereka ada yang harus bekerja paruh waktu, memperjuangkan keadilan (aktivis), mondar-mandir untuk mengurus bisnis, sibuk mencari-cari dosen karena minta bimbingan LKTI. Sedangkan kamu?"


Kata hatiku benar sekali. rasanya jleb ketika mendengarnya langsung dari pikiranmu sendiri. Dibandingkan yang lain, tingkat kesibukanku adalah berada di level terendah. So, ketika aku mengeluh lagi, rasanya aku ingin berkata pada diriku, "Ngaca dong! Siapa Lu?"

You Might Also Like

0 komentar